
21 Nov Belajar Email Marketing: Cara Tepat untuk Melonjakkan Penjualan & Meningkatkan Brand Loyalty
Apakah saat ini Anda sudah menggunakan email untuk kegiatan berbisnis?
Kalau belum, saya harap setelah Anda membaca keseluruhan artikel ini, Anda sudah mulai menggunakan strategi email marketing untuk berbisnis.
Pasalnya, penggunaan email marketing itu sangat berguna untuk apapun jenis bisnisnya, apapun yang Anda jual.
“Kok bisa gitu, bro?”
Gini, saya jelaskan secara singkat.
Menurut survey dari BPS, penggunaan email di Indonesia menduduki peringkat nomor 1 mencapai angka 95,75%
Artinya adalah lebih dari 88 juta pengguna internet di Indonesia masih jauh lebih aktif menggunakan email ketimbang sosial media.
Fakta yang menarik? Masih belum.
Menarik data pelanggan berupa email merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk ‘membangunkan’ pelanggan yang mungkin sudah pernah berkunjung ke website Anda, namun belum melakukan konversi, seperti pembelian.
Sederhananya, email marketing membantu Anda mengubah cold traffic menjadi warm, bahkan hot traffic!
Dengan kata lain, hanya dengan email marketing mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya closing dan penjualan.
Beberapa hal yang bisa dipertimbangkan buat Anda yang masih ragu menggunakan email marketing untuk berbisnis:
- Dengan email marketing, Anda bisa melakukan personalisasi 1:1 dengan pelanggan yang memiliki kebutuhan berbeda-beda.
- Setidaknya email gak akan diganti oleh penggunanya selama berbulan-bulan, bahkan dalam jangka tahunan.
- Kirim pesan atau konten lewat email pasti akan diterima oleh audiens, di manapun, kapanpun, dan devices apapun yang digunakan. Berbeda dengan sosial media yang menyaring konten berdasarkan algoritmanya.
Di samping itu, email merupakan penghasil ROI (return of investment) tertinggi, dibanding dengan strategi marketing lainnya.
Bayangin, setiap Rp 13rb ($1) yang Anda habiskan untuk email marketing, akan menghasilkan profit sekitar Rp 500rb ($38).
Mulai tertarik dengan strategi email marketing?
Well, dalam artikel ini kita akan membahas sedikit seputar email marketing yang saya bagi menjadi beberapa bagian:
A. Langkah awal memulai email marketing
B. Mengumpulkan email audience
A. Memulai email marketing
Sebelum masuk ke strategi, tentunya Anda harus punya dulu tools email marketing untuk nantinya Anda gunakan.
Saya sendiri merekomendasikan Mailchimp (gratis 2000 subscribers pertama) atau AWeber (gratis 1 bulan pertama).
Untuk tutorial cara membuat akun Mailchimp, sampai cara membuat campaign untuk mengirim email, silahkan menuju tutorial Knowledge Base Mailchimp.
Tutorial ini resmi dari Mailchimp sendiri, sehingga akan terus update sesuai dengan fiturnya.
Sedangkan untuk tutorial AWeber juga saya ambil dari website resminya dalam bentuk video.
#1. Menentukan tujuan
Tahan dulu kalau menurut Anda menentukan tujuan itu adalah hal yang sepele dan lebih baik dilewatkan.
Kenapa gitu?
Gak mau kan apa yang nanti Anda kerjakan susah payah, hasilnya malah nihil?
Seperti yang saya bilang sebelumnya.
Email marketing itu strategi yang ampuh untuk mencapai berbagai segmen pasar dan tujuan bisnis.
Maka dari itu alangkah baiknya ‘senjata ampuh’ ini Anda persiapkan dengan baik.
Yok, luangkan waktu beberapa menit untuk membuat pondasi yang kuat.
Tujuan email marketing yang dimaksud adalah menyamakan dengan tujuan dari bisnis Anda saat ini.
Apakah bisnis Anda saat ini sedang mengadakan event promosi menarik dan mau diikuti oleh banyak audiens?
Atau mungkin bisnis Anda lagi mau meningkatkan jumlah prospek sebanyak-banyaknya, agar nantinya bisa di konversi menjadi pelanggan?
Gimana dengan tujuan sesuai dengan judul artikel ini, meningkatkan brand awareness? Dan penjualan?
Beberapa contoh yang mungkin bisa dipertimbangkan:
# Lazada – Salah satu website e-commerce terbesar di Indonesia, Lazada, menyebarkan diskon dan promosi produknya lewat email marketing. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan penjualan, khususnya produk yang sedang diskon.
# Dewaweb – Email marketing juga bisa digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan mendekatkan diri kepada pelanggan untuk mendapatkan loyalitasnya. Cara ini sepertinya dilakukan oleh Dewaweb lewat email marketing dengan membagikan PDF gratis kepada email listnya.
# Qraved – Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maupun produk, tentunya mendengar apa kata audiens itu jauh lebih efektif daripada menduga-duga sendiri. Inilah salah satu cara yang dilakukan oleh website Qraved dengan menyebarkan survey singkat lewat email.
# Bukalapak – Mau memperkenalkan atau merekomendasikan produk keren jualan Anda kepada pelanggan? Gunakan email marketing! Cara ini juga dilakukan loh oleh salah satu e-marketplace terbesar Indonesia.
Beberapa contoh email marketing ini punya satu kesamaan penting, yaitu tau apa yang mau mereka tuju.
B. Mengumpulkan email audiens
Setelah selesai menetapkan tujuan kenapa Anda harus ‘memancing’, sekarang saatnya Anda mencari ikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Ada banyak cara untuk mencari dan mendapatkan email audiens.
Tapi satu hal yang perlu diperhatikan, saya menyarankan untuk tidak membeli data email secara instan dari pihak manapun.
Kenapa?
Alasan pertama, data tersebut kemungkinan besar sudah digunakan oleh bisnis dan perusahaan lain.
Tentunya si pemilik email sudah sering mendapatkan email gak dikenal, yang malah berujung skeptisisme terhadap brand-brand baru lewat emailnya.
Alasan kedua, belum tentu data yang dibeli itu masih aktif semua.
Belum lagi kalau email-email tersebut gak cocok dengan buyer persona bisnis Anda.
Kita mau ngincer rusa, tapi yang kita dapat malah kucing.
Ini yang paling fatal.
#1. Import email yang sudah ada sebelumnya
Kalau saat ini bisnis Anda sudah berjalan sekian lama, sudah pernah mengumpulkan email pelanggan juga, tapi belum memulai email marketing, maka sekarang saatnya untuk action memanfaatkan email tersebut.
Untuk aplikasi Mailchimp sendiri memberikan beberapa pilihan import seperti upload file dengan format .csv atau .txt, copy paste secara manual, atau import langsung dari aplikasi lain seperti Google Contact, Google Drive, Zendesk, dll.
#2. Penempatan form opt-in
Sederhananya, form opt-in yang dimaksud adalah formulir untuk audiens bisa menyerahkan email dan mendaftarkan dirinya sebagai pelanggan atau subscriber dari website Anda.
Letak, desain dan teknik copywriting dari opt-in form email akan menentukan sedikit banyaknya email yang masuk. Berikut beberapa ide yang bisa dicoba:
# Header Bar
Form ini terletak di paling atas website, yang sebenarnya gak hanya bisa menjaring email pembaca.
Tapi juga bisa digunakan sebagai call to action seperti like Facebook, follow Twitter atau direct ke link tertentu.
Plugin yang bisa digunakan antara lain seperti Sumome (ini yang saya gunakan untuk website Digitalinbro) dan Hello Bar.
# Scroll Box (Slider)
Opt-in form slider adalah kotak form kecil, biasanya terletak di pojok bawah kanan, muncul ketika pembaca sudah scroll sampai ke titik tertentu.
Menurut saya cara ini cukup efektif untuk menjaring email audiens, terlebih ketika pembaca sudah menikmati konten yang ada di website Anda.
Itu artinya Anda meminta action mereka di saat mereka sudah mulai tertarik dengan konten-konten yang Anda sediakan.
Belum lagi cara muncul scroll box ini yang eye-catching.
# Welcome opt-in box
Ketika Anda berkunjung ke website ini mungkin Anda melihat welcome page kaya gini.
Hal ini saya lakukan dengan upaya menarik engagement dari cold traffic, alias pengunjung pertama kali, agar langsung menjadi warm traffic.
Welcome opt-in box ini berbeda-beda bentuknya.
Ada yang cuma sekedar box kecil, atau full page seperti yang dipasang di website ini.
Tingkat keberhasilan opt-in bagian ini biasanya paling dipengaruhi oleh penulisan copywriting dalam headline.
# Exit opt-in box
Buat pengunjung yang mungkin melewatkan welcome opt-in box, maka Anda bisa mencoba tarik kembali engagement mereka ketika pengunjung sudah mau mengakhiri sesinya di website Anda.
Cara ini juga termasuk salah satu cara yang paling efektif, apalagi kalau Anda bisa memberikan konten bonus, seperti ebook gratis.
#3. Adakan giveaway, kontes, webinar
Untuk menarik lebih banyak email audiens tentunya Anda butuh beberapa teknik marketing sederhana.
Beberapa contohnya adalah dengan mengadakan acara seru yang bisa memberikan banyak manfaat atau keuntungan buat para pengunjung.
Salah satunya adalah dengan mengadakan webinar gratis.
Cara ini keliatannya jadi senjata utama dari NeilPatel.com buat menjaring email pengunjungnya.
#4. Diskon
Eits, hampir lupa.
Kalau judulnya berbisnis, pasti gak jauh-jauh sama yang namanya diskon, betul?
Anda bisa memberikan first discount buat pengunjung website yang bahkan baru mengenal brand Anda.
Yap, cold traffic lagi dan lagi.
Cara kaya gini saya temukan salah satunya dari website Zalora.
C. Strategi email marketing
“Oke, sekarang gua udah tau kenapa gua harus pakai email marketing, penempatan opt-in form, meskipun saat ini gua belum mencobanya. Bahkan teknik promosinya pun gua udah tau. Terus apa?”
Sekarang, kita wujudkan tujuan Anda dari penggunaan email marketing biar bisa tercapai.
Caranya adalah dengan menggunakan beberapa strategi email marketing yang cukup sederhana, cekidot:
#1. Pastikan isi email relevan untuk semua pembaca
Menurut penelitian, email marketing yang dikirim berdasarkan segmentasi yang sudah ditentukan, serta berisi informasi yang relevan itu mampu meningkatkan 760% pendapatan dari email.
Bahkan Mailchimp pun bilang untuk email campaign yang dikirim dengan segmentasi, mampu menghasilkan open rate lebih besar 14.99% dibanding email campaign tanpa segmentasi.
Kok bisa begitu, bro?
Karena meskipun seluruh audiens atau pelanggan kita terlihat ‘sama’, tapi mereka membutuhkan informasi dan konten yang berbeda-beda.
Jadi daripada mengirimkan 1 email untuk semua audiens, yang mana kalau mereka merasa email dari kita itu gak relevan, lalu malah meningkatkan jumlah unsubscribe, lebih baik pilih beberapa audiens aja sesuai dengan segmentasinya.
#2. Permudah audiens untuk melakukan konversi
Tentunya Anda mau kan setiap email marketing yang dikirim itu ‘menghasilkan sesuatu’?
Entah itu meningkatkan penjualan dari promosi, isi survey, like fanspage di Facebook, meningkatkan brand loyalty dan sebagainya.
Maka dari itu ada baiknya setiap email marketing yang Anda kirim itu berdasarkan tujuan dan diperjelas, ‘apa yang harus dilakukan oleh pembaca’.
Menariknya, menurut penelitian, sebesar 54% email dibuka lewat mobile devices.
Artinya adalah, setiap email marketing yang Anda kirim harus punya desain yang mobile-friendly.
Tentunya agar mempermudah pembaca melakukan konversi.
#3. Hati-hati ketika terlalu banyak kirim email promosi
Perhatikan pola dalam mengirim email marketing kepada audiens, seperti yang saya tulis pada artikel sebelumnya tentang cara meningkatkan loyalitas pelanggan.
Intinya, perbanyak konten email marketing yang bisa memberikan manfaat, ketimbang meminta pelanggan untuk terus berbelanja.
#4. Perhatikan judul email
Anda mau setiap email marketing yang Anda kirim itu menghasilkan open rate yang tinggi, kan?
Maka dari itu gunakanlah teknik copywriting dalam judul email marketingnya.
Karena faktanya, 33% dari penerima email akan membuka email marketing hanya karena judulnya aja.
Judul email marketing mana yang lebih baik:
#1. Cara Meningkatkan Penjualan Online
#2. WOW! Inilah 10 Cara Rahasia Agar Penjualan Online Anda Melonjak Dratis dengan MUDAH!
Untuk mempelajari teknik copywriting silahkan menuju artikel ini:
Kesimpulan
Email marketing merupakan strategi marketing dengan penghasil ROI terbesar di antara strategi yang lain.
Itulah kenapa sangat disarankan, apapun bisnis yang Anda kerjakan, lakukan email marketing.
Sekali lagi, dukung Digitalinbro dengan 1 share dari Anda di sosial media atau platform manapun.
Thank you!
Bikin Kaos
Posted at 11:55h, 22 NovemberPatut dicoba ya ternyata email marketing itu. Saya pikir sebelumnya email ini cuma untuk perusahaan yg sudah besar saja,
Elisa
Posted at 11:35h, 03 DecemberWah ini yang aku cari cari. Ijin bookmark dulu ya gan.
satria k.
Posted at 16:07h, 17 Januarypembahasan email marketing yang cukup lengkap. hanya masih ragu mau menggunakan teknik ini atau tidak. secara bisnis saya masih tergolong kecil.
Rheza
Posted at 22:05h, 17 JanuaryLoh kenapa ragu? Justru saat ini masih jarang saya liat bisnis kecil yang menggunakan email marketing. Kalo bro Satria bisa beda dari yang lain kan jadi peluang. Toh pake Mailchimp itu gratis. 🙂
Yusufitian
Posted at 22:05h, 02 MarchSejujurnya sy juga masih sedikit ragu untuk email marketing ini untuk bisnis kecil sy. Bagaimana kalau ternyata hanya menguras tenaga dan waktu?
Maaf pertanyaannya kalau tidak sopan.
Maykel
Posted at 12:36h, 12 AprilIya betul bro, mengumpulkan database itu luar biasa penting. apalagi persaingan semakin ketat!
Dian Arya
Posted at 03:42h, 25 AugustBro Rheza … Saya salut dengan artikel ini. Keren!
Tapi jujur saya masih ragu pake email marketing.
Alasannya :
– bisnis saya bisnis kue yang baru bisa melayani pembelian dalam kota.
– saya belum tahu apa yang bisa saya tawarkan kepada pengunjung website saya untuk mau subscribe email
Padahal saya ingin sekali menggunakan email marketing untuk menjaring cold market seperti yang bro bilang di atas.
Menurut bro Rheza gimana?
Terima kasih atas jawabannya.
Dian
Rheza
Posted at 18:30h, 13 SeptemberThank you Dian Arya.
Bisnis kue ya?
Mungkin Anda bisa menggunakan resep-resep spesial, tips memasak makanan sehat, boleh juga dalam bentuk ebook, checklist, atau apapun.
Tipsnya, sesuaikan saja dengan kebutuhan target market Anda.