memenangkan persaingan bisnis dengan melakukan diferensiasi

Panduan: Bagaimana Memenangkan Persaingan Bisnis Online dan <3 Pelanggan dengan Melakukan Diferensiasi

Kesulitan yang sering gua dengar dari teman – teman Entrepreneur adalah,

“Gimana caranya memenangkan persaingan bisnis, sedangkan produk/jasa gua itu udah banyak pesaingnya?”

Atau sama aja kaya gini, “Gimana caranya biar pelanggan gua makin cinta dengan produk/jasa gua?”

Maka gua jawab , “Diferensiasi bisnis lu apaan?”

Terus, muncul balasan seperti ini, “Diferensiasi apaan! Gimana mau diferensiasi, sedangkan gua ambil produk aja dari orang lain?”


Gua percaya beberapa dari lu pun pasti pernah mengalami kesulitan ini, atau bahkan saat ini juga lagi berjuang di antara persaingan bisnis.

Gak masalah bro, tenang! 🙂

 

Dengan membaca panduan ini nantinya lu mampu untuk: (2 manfaat besar dari diferensiasi dalam bisnis)

# Membuat bisnis lu bertahan, bahkan memenangkan persaingan pasar yang ketat.
# Menarik perhatian pelanggan/audience jauh lebih mudah dengan cara yang efektif.


Tapi sebelumnya, lu harus paham apa itu diferensiasi dan seberapa kuat pengaruhnya dalam mengatasi kesulitan ini.

Antara sedang memulai suatu bisnis, atau lagi berjuang untuk mengembangkan bisnis, lu membutuhkan ‘sesuatu’ yang bisa menonjolkan bisnis lu itu di antara kompetitor.

Bahkan sambil menarik perhatian audience!

Nah, ‘sesuatu’ tersebut gua namakan diferensiasi bisnis.

Atau dalam marketing sering disebut dengan USP (Unique Selling Proposition). Tapi gua akan menggunakan kata diferensiasi aja biar lebih mudah dicerna.

Sekarang…

Berapa banyak orang yang jualan tas ransel lewat online? Makanan ringan? Jam tangan? Obat herbal? Peralatan komputer dan elektronik?
Gak banyak kok, cuma banyak banget!

Lalu, berapa banyak orang yang jualan produk tersebut yang benar – benar memiliki keunikan atau diferensiasi bisnis?
Nah kalau yang ini emang beneran gak banyak.

Pada kenyataannya, kita emang mampu memberikan produk atau layanan yang terbaik kepada pelanggan, tapi untuk memberikan ‘sesuatu yang beda’ itu jauh lebih sulit.


“Kalau brand lu ngaku yang terbaik, kenapa gua harus beli dari toko lu? Toko lain juga ngaku yang terbaik? Bahkan udah banyak pelanggannya yang puas?”

Coba bayangin bro ada customer yang nanya kaya gitu, gimana jawaban lu?

Kalau di antara toko lu dan kompetitor lainnya memberikan pelayanan dan produk yang terbaik, kenapa pelanggan harus milih lu dan bukan kompetitor?

Kalau lu masih belum bisa jawab pertanyaan ini secara cepat, itu artinya lu harus melakukan diferensiasi lebih pada bisnis lu.

Maka silahkan lanjut membaca panduan ini sampai habis, karena nanti lu dapat menemukan alasan yang kuat agar pelanggan lebih milih lu dari pada pesaing + memberikan nilai lebih pada bisnis lu.


Bikin pelanggan senang itu sebenarnya gak susah kok bro. Tapi gimana caranya pelanggan gak cuma senang dengan brand lu, tapi juga berkesan selamanya.

Mulai dari respon yang cepat, pelayanan yang ramah, kualitas produk sesuai harapan, itu kurang lebih cudah ukup bikin pelanggan lu merasa puas dan senang.

Tapi kalau lu cuma bisa memberikan yang terbaik doang, apa bedanya dengan ribuan kompetitor lainnya? Gimana caranya lu mau menarik perhatian audience di antara kompetitor lu?

Coba perhatiin pedagang gultik di Blok M.

Mereka mampu memberikan kualitas gulai yang enak, tapi dari sisi pelanggan akan bingung harus pilih yang mana, karena para penjualnya sangat banyak, terlihat serupa, dan gak melakukan diferensiasi sama sekali.

Contoh ini gua sharing sebelumnya di artikel Karakteristik yang Harus Dimiliki Entrepreneur Muda, dengan pengalaman gua sendiri sebagai pelanggan.

Untuk mendapatkan kesan selamanya, lu harus membuat bisnis lu terlihat berbeda di antara para kompetitor.

Lakukan diferensiasi agar lu bisa jauh lebih efektif dalam menarik perhatian para audience, bahkan melakukan penjualan!

Buatlah brand atau bisnis lu itu berada di tempat yang spesial di pikiran para audience.

Bahkan menurut Good Strategy Bad Strategy yang ditulis oleh Richard Rumelt, strategi bersaing yang bagus itu ketika para kompetitor sulit untuk meniru keunggulan atau diferensiasi yang lu punya.

 

Differentiation is one of the most important strategic and tactical activities in which companies must constantly engage. - Theodore Levitt

 


Lu gak perlu diferensiasi, kalau…

“Berarti bisnis gua gak bisa sukses dong bro kalau gak ada diferensiasi?”

Jelas bisa sukses bro meski gak ada diferensiasi dalam bisnis lu.

Tapi lu membutuhkan usaha yang sangat besar untuk bisa menandingi para kompetitor yang udah lebih dulu ada di hati masyarakat.

Lu gak perlu diferensiasi kalau lu penjual monopoli, artinya produk/jasa tersebut cuma lu yang jual dan gak ada kompetitor sama sekali.

Atau menjadi sukses tanpa diferensiasi itu setidaknya lu membutuhkan kualitas produk dan promosi yang sangat bagus, serta faktor – faktor lainnya. Keberuntungan misalnya. :roll:

Contohnya penjual tema WordPress di Themeforest.net, mereka gak melakukan banyak diferensiasi satu sama lain. Tapi yang paling laku adalah tema dengan kualitas produk serta promosi yang dahsyat.

themeforest wordpress


Ah kalau cuma jadi beda dan unik mah gampang bro!

Yap! Tepat sekali, kalau mau ‘asal beda dan unik’ itu gampang.

Tapi untuk membuat diferensiasi yang mampu bersaing itu jauh lebih sulit.

Artinya diferensiasi tersebut harus sesuai dengan permintaan pasar. Kalau ‘asal beda’ tapi gak ada orang yang membutuhkan berarti untuk apa melakukan bisnis.

Daripada lu melakukan diferensiasi dengan cara menjual kaos khusus tapir dan kura – kura brazil 😆 lebih baik lu jual kaos yang udah ada permintaan pasarnya.

turtle

Misalnya jual kaos khusus ukuran besar sampai besar banget. (udah ada yang jual sih, ini cuma contoh). Dengan begitu lu lebih mudah memasarkan dan menjualnya.


keunggulan bisnis digitalinbro


Ok, terus gimana caranya menemukan diferensiasi bisnis yang bisa bersaing?

 

# Tentukan dan Pahami Target Audience

Mengembangkan diferensiasi dalam bisnis dapat lu mulai dengan menentukan siapa target audience/buyer persona lu.

Tentukan jangan terlalu luas, tapi gak terlalu sempit juga.

Contohnya lu menjual sepatu dengan target audience pria berstatus mahasiswa kelas menengah ke bawah.

Setelah itu, coba pahami dari sisi mahasiswa tersebut. Kira – kira mereka membutuhkan sepatu seperti apa, modelnya gimana, harganya berapa, atau motivasi mereka dalam membeli sepatu baru.

Atau contoh nyatanya seperti Stripe yang menyediakan fitur pembayaran untuk para developer.

Contoh target audience 1

Atau seperti Ellusionist yang membuat kartu untuk para pesulap.

ellusionist target audienceAtau gak usah jauh – jauh, minuman energi Extra Joss dengan target audience nya para ‘lelaki pejuang’.

extra joss target audience

Dengan menentukan dan memahami target audience seperti ini, maka lu dapat lebih fokus dalam memasarkan produk. Promosi lu akan lebih mudah karena lu tau kemana biasanya target audience tersebut ‘nongkrong’.

Jangan karena terlalu yakin dengan keunggulan produk lu, sampai – sampai lupa kalau lu berjualan dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Nah untuk mempermudah, lu bisa menggunakan template target audience/ buyer persona yang udah gua buat.

Silahkan download sekarang secara gratis.

 


# Gabungkan Beberapa Ide Menarik, bahkan yang ‘nyeleneh’ sekalipun

Tujuannya adalah agar bisnis lu menjadi lebih menarik dan unik.

Langkah pertama, lu bisa pilih ide bisnis apapun. Misalnya menjual jasa desain grafis.

Kemudian lu tambahkan ide – ide menarik ke ide utama. Lakukan brainstorming ide bisnis yang menarik dan unik.

Gak perlu menemukan ide yang benar – benar baru. Cukup 2 ide atau lebih yang lu kuasai.

Terakhir, harus ada permintaan pasarnya. Artinya memang ada yang membutuhkan produk/jasa lu tersebut.

Jadi misalnya lu menjual jasa desain grafis dengan jaminan 5 menit selesai. Apapun permintaan desainnya.

Atau contoh lainnya yang saat ini lagi nge-trend, Pokemon Go, menggabungkan games Pokemon dengan fitur location based augmented reality mobile.


# Campur dengan kepribadian lu sendiri

Cara ini bisa jadi salah satu solusi buat lu yang punya bisnis dengan skala kecil, seperti website ini.

Atau juga buat lu para reseller dan dropshipper yang gak mampu merubah produk.

Dengan mencampurkan kepribadian diri sendiri pada brand atau toko online, maka itu udah termasuk melakukan diferensiasi loh, bahkan diferensiasi yang gak akan dimiliki oleh pebisnis lainnya.

Uniknya, kepribadian lu itu cuma lu doang yang punya.

Lagi, lu harus memberikan kepribadian yang sesuai dengan target audience.


# Diferensiasi dengan Marketing Mix

Pernah dengar dong bro sama marketing mix? 4P, 7P, bahkan ada sampai 10P!

Gua gak akan membahas marketing mix pada artikel ini. Mungkin pada artikel lainnya. 😀

Mulai dari strategi harga, karakteristik produk, tempat distribusi, dan P lainnya, bisa lu berikan diferensiasi sesuai dengan permintaan pasar (wants, needs, demands).

Jadi kalau lu yang tadi bilang, “Gua kan dropshipper dan reseller yang gak mampu merubah produk.”

Sekarang udah tau solusinya bahwa gak cuma produk yang lu bisa ‘rubah’.

Mungkin seperti Apple memberikan karakteristik brand ‘mewah’ yang didukung oleh strategi harganya yang lebih mahal dibanding smartphone lainnya.

Atau misalnya untuk lu para pelaku bisnis kecil – menengah dengan status dropshipper atau reseller, lu bisa memberikan karakteristik pada toko online lu, memberikan pelayanan dengan ‘bahasa’ lu sendiri, promosi dengan ‘gaya’ lu sendiri, atau aspek lainnya yang belum dimiliki kompetitor dan sesuai permintaan pasar.

Sekali lagi, gua selalu menekankan pada sesuaikan dengan permintaan pasar karena lu berbisnis untuk itu.


# Tunjukkan diferensiasi yang udah lu punya

Cara menunjukkannya bisa dengan kata – kata (frase, slogan, susunan beberapa kata) atau dengan visual.

Aturan terpenting dalam hal ini adalah:

# Jelas, singkat dan mudah dimengerti dalam beberapa detik.

# Tunjukkan keuntungannya kepada customer/audience kalau mereka melakukan pembelian atau menggunakan produk/jasa lu.

# Tunjukkan kalau diferensiasi lu itu berbeda dari kompetitor.

Contohnya seperti:

Cokelat M&M dengan slogannya, “Melts in your mouth, not in your hand.”

MM-Slogan

 

Evernote dengan headline yang singkat, jelas dan mudah dimengerti. Setelah itu didukung oleh sub-headline yang menunjukkan keuntungan untuk para penggunanya.

evernote


Untuk membantu lu melakukan diferensiasi dalam bisnis lu, coba jawab pertanyaan berikut:

#1. Apa produk/jasa yang lu sediakan?

#2. Siapa target audiencenya?

#3. Apa keuntungannya untuk mereka dari produk/jasa lu?

#4. Apa diferensiasi yang lu punya? Tunjukan lewat beberapa kata atau visual.

#5. Kenapa target audience harus beli dan menggunakan produk/jasa lu dari pada kompetitor?

 

Ini contoh dari Digitalinbro:

#1. Apa produk/jasa yang lu sediakan?

Website yang berbagi ilmu Entrepreneurship dan Digital Marketing.

#2. Siapa target audiencenya?

Para pengusaha muda Indonesia.

#3. Apa keuntungannya untuk mereka dari produk/jasa lu?

Mempercepat pertumbuhan bisnis para pengusaha muda secara gratis.

#4. Apa diferensiasi yang lu punya? Tunjukan lewat beberapa kata atau visual.

“Website ini mampu mempercepat pertumbuhan bisnis lu! Pelajari ilmunya sekarang gratis!”
(Pada kata – kata tersebut gua menggunakan kata ‘lu’ untuk menunjukkan website ini khusus pemuda.)

#5. Kenapa target audience harus beli dan menggunakan produk/jasa lu dari pada kompetitor?

  • Gua gak memberikan ilmu yang setengah – setengah.
  • Bahasa yang gua gunakan sesuai dengan target audience.
  • Lu bisa mendapatkan BONUS seperti eBook Memaksimalkan Strategi Digital Marketing untuk Bisnis Kecil – Menengah sebanyak 66 halaman, dan masih banyak lainnya.
  • Berkesempatan untuk diskusi seputar bisnis dan digital marketing.
  • Dan semuanya dapat diakses secara gratis. It’s totally free.

SEKARANG GILIRAN LU!

Silahkan lu jawab pertanyaan tersebut di kolom komentar. Gua akan membantu lu untuk semakin mengembangkan nilai diferensiasi pada bisnis yang lu punya.

 

Featured image by: Village9991

No Comments

Post A Comment